Strategi institusi dalam pengembangan keilmuan, penguatan inovasi
pembelajaran, hilirasi inovasi hasil riset, serta kemitraan dengan dunia usaha
dan dunia industri menjadi pertimbangan utama Universitas Gunadarma
dalam membangun UG Technopark di Kabupaten Cianjur.
Pembangunannya dimulai pada tahun 2016 di Desa Jamali dan Desa
Mulyasari, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
UG Technopark mencakup area seluas 63 hektar yang telah memperoleh izin
untuk dua kawasan utama, yaitu: pertama, Kawasan Riset dan
Pengembangan Teknologi dan Rekayasa, serta, kedua, Kawasan Wisata
Agro. Kawasan utama selanjutnya dibagi lagi menjadi zona makro, meso
dan mikro yang pengembangannya dilakukan secara terintegrasi yang
mencerminkan penerapan multidisiplin atau transdisiplin ilmu yang
dikembangkan di Universitas Gunadarma.
Lanskap utama vegetasi tanaman pada kawasan riset dan pengembangan UG
Technopoark pada awal pembangunannya adalah zona pomology atau
koleksi buah-buahan seluas 3,2 hektar, systematic garden, zona koleksi
tanaman langka, zona smart farming, zona padi dan palawija, zona
hortikultura, zona rempah-rempah, zona herbal, serta zona pulau dan danau.
Zona pulau dan danau dilengkapi dengan galeri jembatan Königsberg, Zona
Labirin, serta Kompleks Masjid Imam Bukhari. Zona pulau dan danau dapat
digunakan untuk pergelaran seni dan budaya. UG Technopark juga
dilengkapi dengan fasilitas akomodasi/penginapan, ruang pertemuan
Graha Sadaya, studio UGTV, serta fasilitas lainnya yang dapat
dimanfaatkan untuk edukasi, rekreasi, dan sosialisasi penerapan teknologi.
Berbagai fasilitas di UG Technopark pada dasarnya adalah spektrum
teknologi, yang mendukung pengembangan IPTEKS di semua program studi
dan semua jenjang pendidikan di UG.